Jenis Framework WEB
Framework adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk
mengembangkan website. Framework ini
diciptakan untuk membantu web developer dalam menulis
baris kode. Dengan menggunakan framework penulisan
kode akan jauh lebih mudah, cepat, dan terstruktur rapi.
Framework
memiliki fungsi utama untuk memudahkan web developer dalam membuat sebuah
website. Selain itu, framework juga memiliki fungsi lain. Berikut di antaranya:
- Membuat
kode program menjadi lebih terstruktur
Framework
biasanya memiliki pola arsitektur dalam menuliskan kode. Sehingga, kode yang
dituliskan lebih mudah dan struktur. Dampaknya, kamu dapat dengan cepat
menemukan kesalahan dan langsung memperbaikinya.
- Meningkatkan
keamanan
Selain
membuat kode lebih terstruktur, framework dapat meningkatkan keamanan website
kamu. Seperti contohnya framework Laravel yang sudah mengadopsi berbagai sistem
keamanan seperti autentikasi, enkripsi, dan hashing.
- Mempercepat
pembuatan website
Berikutnya
adalah framework ini dapat mempercepat pembuatan website. Hal itu karena
pengembang dapat menggunakan komponen-komponen yang sudah disediakan dan tidak
perlu menulis kode dari awal, sehingga dapat mempercepat pembuatan sebuah
website.
- Pemeliharaan
dan perawatan website lebih mudah
Yang
terakhir adalah framework ini dapat mempermudah kamu dalam memperbaiki dan
merawat website. Perbaikan bug, maintenance menambah fitur dan
meningkatkan keamanan website akan jadi lebih mudah karena kebanyakan framework
sudah menggunakan pola arsitektur yang beragam.
Jenis-Jenis
Framework
Ada
beragam jenis framework yang sering digunakan untuk membuat website. Setiap
framework memiliki fungsinya masing-masing dan juga menggunakan bahasa
pemrograman yang berbeda juga. Nah, berikut ini adalah jenis-jenis framework
untuk membuat suatu website.
·
Framework
CSS
Cascading Style Sheet atau yang disingkat menjadi CSS adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengatur layout dan tampilan pada HTML agar menjadi lebih menarik. Biasanya CSS ini dibuat oleh front end developer. Berikut ini adalah beberapa contoh dari framework CSS.
- Bootstrap
Yang pertama adalah Bootstrap. Framework ini memiliki tampilan yang modern, dinamis, dan juga lebih ramah pengguna. Fitur lain dari framework ini adalah website yang dibuat menggunakan bootstrap ini akan responsive jika dibuat dengan mengikuti aturan-aturan yang disediakan bootstrap.
- Semantic
UI
Framework ini memiliki kelebihan dalam penulisan class yang lebih mudah dibandingkan framework lain. Selain itu ia juga menyediakan banyak komponen UI yang berguna untuk membuat tampilan HTML menjadi lebih menarik.
- Materialize
Framework
ini dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan desain yang memungkinkan pengguna
merasakan pengalaman yang serupa saat menggunakan produk di semua platform.
Materialize ini mengadaptasi Material Design yang dibuat dan dikembangkan oleh
Google.
·
Framework
JavaScript
JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang sering digunakan oleh para front end developer dalam pembuatan tampilan website menjadi lebih interaktif. JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang berjalan pada sisi front end dan masuk ke dalam golongan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Berikut ini merupakan beberapa framework JavaScript yang sering digunakan.
- AngularJS
Framework AngularJS ini bersifat open source dan ia berjalan pada sisi client dengan menggunakan konsep MVC untuk membuat tampilan dari website menjadi lebih dinamis.
- ReactJS
ReactJS
adalah framework yang dikembangkan oleh Facebook. Ia sering digunakan untuk
membuat UI untuk suatu website atau aplikasi mobile karena ReactJS ini dapat
digunakan secara multi platform. ReactJS ini merupakan inti
dari React Native yang dapat memungkinkan kamu untuk mengembangkan
aplikasi mobile di dua sistem operasi secara bersamaan, yaitu Android dan iOS.
·
Framework
PHP
PHP atau Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk komunikasi dari sisi server. Berikut ini adalah beberapa framework PHP yang populer digunakan dalam pembuatan website.
- CodeIgniter
CodeIgniter atau dapat disingkat menjadi CI merupakan framework dengan arsitektur yang khas, yaitu arsitektur MVC (Model, View, controller). Dengan begitu kamu dapat menulis kode dengan lebih terstruktur dan spesifik.
- Laravel
Laravel ini biasanya digunakan oleh para developer untuk mengembangkan website dengan kompleksitas yang tinggi. Ia memiliki library yang lengkap serta memilih sintaksis atau kode yang elegan, ringkas, dan rapi.
- Symfony
Symfony
ini cocok digunakan untuk mengembangkan website dengan skala yang besar dan
kompleks. Ia juga memakan sedikit memori jika dibandingkan dengan framework
lainnya dan menghasilkan performa yang tinggi.
Kelebihan Framework
1. Lebih cepat dan efisien
Jika Anda mengerjakan proyek besar, maka penggunaan
framework dapat membantu mempercepat proses pengembangan. Pada umumnya,
framework memiliki beragam fungsi dan plugin yang bisa Anda manfaatkan. Dengan
kerangka kerja ini, maka proses pengembangan proyek jauh lebih cepat daripada
Anda harus menulis kode dari awal. Selain itu, Anda juga tidak perlu menulis
berulang-ulang untuk kode yang bersifat repetitif.
2. Menghemat biaya
Sebagian besar kerangka populer bersifat open source dan
gratis untuk digunakan. Biaya yang harus dikeluarkan oleh client Anda juga akan
menjadi lebih kecil karena proses pengerjaan yang lebih simple dan lebih cepat.
3. Memperhatikan faktor keamanan
Framework populer telah banyak digunakan oleh banyak
pengembang, dan kemungkinan adanya masalah keamanan atau pun bug telah
diperbaiki. Selain itu, framework biasanya juga memiliki komunitas besar yang
dapat berperan sebagai penguji jangka panjang. Setiap kali pengguna menemukan
celah keamanan, maka mereka dapat memberi tahu tim untuk segera memperbaikinya.
Kelemahan Framework
1. Kurangnya pemahaman bahasa pemrograman
Jika Anda bekerja menggunakan kerangka kerja dan hanya
mengetahui sedikit tentang bahasa pemrograman yang digunakan dibaliknya, maka
Anda hanya mempelajari mengenai kerangka tersebut. Sehingga pemahaman
mengenai bahasa pemrograman menjadi tidak berkembang.
2. Memiliki batasan
Dalam penggunaannya, kerangka ini juga memiliki beberapa
batasan yang tidak dapat Anda modifikasi. Sehingga Anda harus bekerja sesuai
dengan standar yang digunakan di dalamnya. Oleh karena itu, ketika
mengembangkan sebuah aplikasi, Anda harus menggunakan kerangka kerja yang
sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Kode Publik
Karena bersifat publik, maka kode dapat digunakan siapa
saja termasuk pihak-pihak yang mempunyai niat buruk. Mereka dapat mempelajari
cara kerja kode untuk menemukan kelemahan untuk menyerang Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar